Siapakah yang Anda Kasihi?
Dalam tempoh kesulitan, tekanan dan pelbagai isu yang membingungkan, kita sering bertanya kepada diri kita sendiri, siapakah yang kita kasihi?
Bacaan dalam Kejadian 22:15-18. Untuk kedua kalinya
berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, 22:16 kata-Nya: "Aku
bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah
berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku, 22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan
membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir
di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. 22:18 Oleh
keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku."
Pembebasan dari penjara
Penjara saudara dan saudari boleh terjadi dalam tembok yang mengurung, mengasing atau menghalangi daripada menikmati udara kebebasan. Namun bagi sebahagian orang, penjara bisa bererti masa lalu yang kelam, rintangan yang menghalangi saudara/I mencapai kejayaan dalam hidup. Penjara juga boleh dimaksudkan sebagai kejayaan masa lalu yang membuat kita puas, dalam zon selesa (comfort zone) yang menahan kita untuk melihat peluang-peluang baru atau berani mengambil risiko, menahan kita untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi (next level) dalam perjalanan iman kita bersama Tuhan.Ada banyak hal dalam kehidupan yang boleh menjadi penjara bagi kita. Tuhan sering mengizinkankan penjara-penjara itu melanda kita. Tuhan sering menggunakan kelemahan atau kesulitan memenjarakan kita untuk melatih kita ke tahap berikutnya dalam pertumbuhan iman percaya kita kepadaNya. Tuhan menginginkan iman kita terus bertumbuh dan tidak statik, Ia ingin kita mencapai tujuan seperti yang Ia tentukan bagi kita ketika Ia menciptakan kita.
Tuhan kita adalah Tuhan yang mahabesar, oleh karena itu rencanaNya bagi kita bukan sekedar rencana-rencana yang biasa-biasas, rencana-rencana yang tidak berarti. Tuhan ingin kita melakukan perkara-perkara besar. Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Hidup dalam Yesus adalah pembebasan dari penjara keterbatasan kita. Dia telah mengalahkan dosa yang memenjarakan kita. Melalui kemenanganNya, Ia menawarkan kepada kita kebebasan, memutus rantai penjara, dan menembus tembok-tembok penghalang yang membatasi kita. Tidak ada satu hal yang mampu merintangi mereka yang ada dalam Yesus. Rasul Paulus dalam Roma 8:31 menyatakan:” Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?"
Karena itu jangan membiarkan sesuatu hal memenjarakan saudara dan saudari, apakah itu ketakutan, kesulitan, kesuksesan, kelemahan, atau apa sekalipun. Oleh kerana Yesus telah mengalahkan semua itu, dan siapa yang berada dalam Yesus, ia juga akan mengalahkan hal-hal seperti itu. Tuhan memberkati kita semua.
Doa bersama NECF (Hari ke-10): Bertumbuhan dalam keintiman dengan Kristuss
KEINTIMAN MELALUI KELEMAHAN
Lukas 15:20 - ... Ketika ia masih
jauh, ayahnya telah melihatnya lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Setiap
orang percaya yang ikhlas menghadapi paradoks (lawan asas) tentang kasih karunia:
iaitu semasa kita berhadapan dengan (dan biasanya rasa terkejut) kegelapan kedosaan
kita, Tuhan masih mencari kita walau pun kita berada dalam keadaan yang remuk.
Malah Tuhan mengatakan kita indah oleh kerana karunia kebenaran melalui Kristus
(2 Kor 5:17-21), kerana Dia mengesahkan ‘ya’ yang ikhlas dalam hati kita (Mzm 51:12,
Mat 26:41), dan kerana Dia melihat kita melalui kaca mata masa depan abadi kita
sebagai pengantin perempuan Yesus (Efe 4:11-13, 5:24-25). Seperti bapa yang “lari
...merangkul...dan mencium” anaknya yang hilang (Luk 15), Tuhan tidak berputus
asa dalam pencarian-Nya orang-orang percaya yang lemah tetapi ikhlas dan Dia
tidak goyah dalam komitmen Nya untuk mengasihi kita sampai kesempurnaan.
Kebolehan kita bertumbuh dalam keintiman dengan Kristus adalah berkaitan dengan
kemampuan kita untuk melihat diri kita melalui pandangan-Nya agar kita boleh
hidup di bawah naungan-Nya tanpa rasa malu.
Bahan Doa:
1. Renungkan apa yang Firman Tuhan isytiharkan tentang
siapa diri kita dalam Kristus (contohnya 2 Kor 5:17; Efe. 2:10; Yoh. 1:12; 1
Pet. 2:9)
2. Bersyukur kepada Tuhan bahawa Dia berkenan dengan
kita walau pun kita dalam keremukan, bahawa Dia tidak membenci kita semasa kita
dalam kelemahan tetapi Dia menguatkan kita untuk mengasihi Dia dengan
sebetulnya.
3. Minta Tuhan untuk menyatakan dan menerangi sebarang
kegelapan dalam hati kita. Bila kita hidup dalam terang, kita ada persekutuan dengan
Tuhan dan bertumbuh dalam keintiman dengan-Nya (Yoh. 3:17-19, 1 Yoh 1:5-10).
Mohon agar kita dapat melihat diri kita sendiri dan bersetuju dengan pandangan Bapa
syurgawi supaya kita dapat (dan minta kasih karunia untuk) menghadap Dia dengan
penuh keyakinan setiap hari untuk bertumbuh dalam kasih sayang di hadapan
Tuhan.
DOA bersama NECF (HARI 1): Yesus harus makin besar, aku harus makin kecil
Perjanjian
Baru menggunakan beberapa jenis bahasa kiasan untuk menghuraikan
gereja.
Salah satu kiasan yang digemari rasul Paulus adalah gereja merupakan
“tubuh
Kristus” (1 Kor 12). Yohanes Pembaptis melihat pengikut-pengikut Yesus (gereja)
sebagai “pengantin perempuan Kristus”, secara kiasan merujuk dirinya sebagai
“kawan kepada pengantin lelaki” dan memanggil Yesus sebagai “pengantin lelaki”
(Yohanes 3).
Sebagai
seorang kawan pengantin lelaki atau sebagai seorang “pengapit pengantin
lelaki”
dalam konteks perkahwinan hari ini, Yohanes Pembaptis mahu supaya perhatian terarah
kepada Yesus. Yohanes tidak terganggu dengan peningkatan popularity Yesus (Yohanes
3:26). Sebaliknya, Yohanes sangat bersukacita kerana orang ramai tertarik datang
kepada Yesus kerana “pengantin perempuan benar-benar kepunyaan pengantin lelaki”
(Yohanes 3:29). Di dalam bukunya, J Oswald Sanders menamakan Yohanes Pembaptis
sebagai pengkhutbah di mana pada akhirnya semua jemaatnya adalah milik Yesus!
Sebagai pengantin Kristus, bolehkah kita bersukacita apabila Tuhan memberkati jemaat
lain lebih daripada jemaat kita?
Keutamaan
bagi Yohanes Pembaptis adalah meninggikan Yesus lebih daripada dirinya. Yohanes
mengungkapkan kata-kata yang tidak dapat dilupakan dalam Yohanes 3:30 – “Dia
harus makin besar; aku harus makin kecil”. Kerana kerendahan hati Yohanes tidak
hairanlah Yesus memberi pujian tertinggi kepadanya sebagai insan yang paling
besar dalam kerajaan Tuhan (Mat 11:11). Oleh itu, pengantin perempuan Kristus
di Malaysia juga harus mencontohi kerendahan hati Yohanes dengan mengarahkan
perhatian kita kepada Yesus sepanjang masa. Adakah kita mahu Yesus yang
bersinar terang atau diri kita?
Menjadi teladan kepada orang lain
Bacaan: Titus 2:1-6: 2:1. Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat: 2:2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. 2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, 2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang. 2:6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
Ada banyak orang menjalani hidup dengan tidak
pernah merasakan kebaikan. Mereka bahkan tidak menemukannya dalam keluarga
mereka sendiri. Jika orang tak pernah merasakan kebaikan, maka agak sulit
baginya untuk mengekspresikan kebaikan terhadap orang lain.
Kebaikan adalah salah satu yang dituntut dari
hidup kita agar hidup kita bisa menjadi teladan bagi orang lain. Ada pepatah
yang mengatakan bahwa gajah mati meninggalkan gadingnya, harimau meninggalkan
belangnya. Tanpa suatu kebajikan atau kebaikan, tak ada teladan yang dijadikan
contoh oleh orang lain.
Bacaan di atas menasihatkan kita untuk
memberikan teladan dalam kehidupan kita sehari-hari. Memberikan teladan bukan
dengan pengajaran tetapi dengan tindakan nyata. Sebagai orang kristen teladan
sempurna kita adalah Yesus Kristus yang walaupun memiliki kesetaraan dengan
Allah, sebagai Anak Allah, tetapi Ia tidak mengganggap itu sebagai suatu hal
yang perlu Ia pertahankan, tetapi Ia mau mengosongkan diriNya, turun sebagai
manusia sederhana, menderita dan mati agar kita yang berdosa ini boleh
memperoleh keselamatan kekal.
Yesus yang adalah Tuhan, dan Guru bagi para
muridNya, Ia mau merendahkan diri dan mencuci kaki mereka, melayani mereka
sebagai pelayan mereka. Yesus memberi contoh akan akan kerendahan hati, kasih
yang paling dalam kepada mereka, para murid, agar mereka berubah dari
murid-murid yang ingin berebutan posisi paling tinggi menjadi murid-murid yang
rendah hati dan saling mengasihi satu sama lain, bahkan orang lain juga. Tidak
ada kasih yang lebih besar dari kasih seorang yang bersedia menyerahkan
nyawanya bagi orang lain.
Dalam bacaan ini Paulus menasihatkan Titus
sebagai hamba Tuhan untuk memberitakan ajaran yang sehat bagi jemaat, ajaran
yang berani menentang ajaran yang salah dalam masyarakat. Bagi Titus, Paulus
menasehatkan agar menjadikan dirinya suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah ia jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajarannya, sehat dan tidak
bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada
hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan.
Pesan Paulus kepada Titus juga ditujukan untuk
berbagai kelompok dalam jemaat: Para Tua-Tua Laki-Laki, Para Tua-Tua Wanita,
Perempuan Muda, Orang Muda dan para pegawai (hamba). Kepada para tua-tua kaum bapa,
Paulus memberikan 6 kualiti yang harus diikuti sebagai teladan, yaitu hidup
secara sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam
ketekunan. Keenam hal ini adalah kualitas yang bisa menjadi teladan bagi orang-orang
muda agar mereka dapat melihat contoh dan sekaligus menghormati Tuhan melalui
cara hidup para tua-tua mereka.
Saat ini tidak banyak orangtua yang diterima
baik oleh kaum muda. Sebagian karena perilaku orangtua yang tidak bisa
dijadikan teladan oleh kaum muda. Akibatnya banyak kaum muda terjebak mencarfi
figur keteladan lain, mereka mengidolakan berbagai hal seperti para selebriti,
yang kadang-kdang sikap dan perilaku maupun moral justru tidak dapat dijadikan
contoh yang baik. Pada kaum muda kita sering tergiur untuk melakukan hal-hal
yang buruk hanya untu mendapatkan perhatian, atau melarikan diri kepada minuman
keras, merokok, dan obat-obatan sekedar untuk menemukan jati diri mereka.
Keteladan yang diberikan oleh Paulus bagi para
orangtua adalah hidup sederhana, hidup terhormat dengan menjaga integritas dan
kehormatan mereka, bijaksana dalam setiap tindakan, penuh iman kepada Tuhan,
dan penuh kasih dan ketekunan. Dengan berbuat demikian kehadiran mereka dapat
diterima terutama oleh kaum muda, dan mereka menjadi teladan yang sangat
dibutuhkan oleh anak-anaknya atau kaum muda yang lain.
Kepada tua-tua kaum ibu, Paulus memberikan nasihat
untuk hidup beribadah, jangan memfitnah, jangan suka mabuk, tetapi cakap
mengajarkan hal-hal yang baik kepada ibu-ibu muda.
Ajaran kepada para tua-tua kaum ibu menjadi
sangat penting karena mereka harus menjadi contoh bagi ibu-ibu muda agar mereka
mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur
rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan
dihujat orang.
Sedangkan kepada para kaum muda Paulus hanya
memberikan satu nasehat penting yaitu agar mereka menguasai diri dalam segala
hal. Penguasaan diri sangat penting bagi orang muda yang sedang mencari-cari
jati diri mereka dan mudah terperosok kepada berbagai godaan dunia. Penguasaan
diri ertinya memiliki kawalan atas diri mereka dalam membedakan mana yang baik
dan mana yang jahat dan lebih memilih yang baik.
Penguasaan diri juga berarti memiliki jangkar
iman yang membuat mereka tidak mudah terombang-ambingkan oleh berbagai
pengajaran sesat. Firman Tuhan adalah jangkar iman bagi setiap orang terutama
bagi orang muda, karena FirmanTuhan itu adalah pelita bagi kaki kita dan terang
bagi jalan kita.
Apa yang anda tinggalkan sebagai teladan bagi
orang lain dan bagi keluarga anda? Gajah meninggalkan gading, harimau
meninggalkan belangnya, apa yang anda tinggalkan kepada keluarga dan masyarakat
dimana anda berada dan terutama sebagai wujud ucapan terima kasih anda kepada
Tuhan yang telah memberikan anda kehidupan? Hidup anda mungkin penuh kesulitan
dan kepedihan. Namun itu tidak menjadi rintangan untuk anda memuliakan Tuhan.
Tuhan memberkati anda.
Tragedi pesawat MH 17 pada 17 Julai 2014.
Tragedi pesawat MH 17 pada 17 Julai 2014 pernerbangan dari Amsterdam (Belanda) ke Kuala Lumpur.
Mari kita mengucapkan doa yang tidak putus-putus kepada semua saudara mara penumpang dan anak kapal yang terlibat dalam nahas pesawat Malaysia Airlines MH 17.Mendoakan agar semua yang terlibat tetap terus tabah meskipun dalam kesedihan serta remuk hati mereka, Roh Kudus Tuhan boleh memimpin mereka semua supaya keselamatan hidup kekal hadir mengalir berkarya dalam hidup mereka semua.
~malaysiadoaku~
Penyelesaian Rohani Bagi Masalah Duniawi
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Dunia fizikal
dijadikan oleh dunia spiritual. Apa yang yang terjadi di dunia fizikal
dilakukan oleh apa yang terjadi di dunia spiritual.
Itulah sebab Yosua
diminta untuk merenungkan firman Tuhan siang dan malam agar ia mampu membawa
bangsa Israel ke dalam tanah perjanjian (Yosua 1:7-8). Yosua tidak diminta
untuk belajar strategi perang dengan tekun, atau belajar mengurus atau
organisasi, tetapi merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Ketika Yosua dan
bangsa Israel berada di pinggir sungai Yordan untuk menyeberang ke Kanaan,
mereka mengalami masalah fizikal yaitu bagaimana menyeberang sungai Yordan yang
dalam dan dengan arus yang deras?
Disinilah arti
merenungkan firman Tuhan itu bekerja, karena penyelesaian bagi masalah-masalah
duniawi bukan dengan cara duniawi tetapi yang paling efektif dan paling
sederhana adalah dengan cara spiritual.
Penyelesaian
duniawi untuk menyeberang sungai Yordan pasti dengan membuat perahu atau
jembatan penyeberang. Berapa banyak perahu yang harus dibuat dan berapa lama
untuk membuatnya agar mampu membawa sekitar 2 juta orang Israel ke seberang?
Jika dengan
membuat jembatan, berapa lama dan dengan teknologi apa untuk membangunnya?
Bangsa Israel pada waktu itu hanyalah para gembala kambing dan domba, orangtua
mereka sudah mati semua di padang belantara dan sekarang mereka adalah
anak-anak yang tidak memiliki ketrampilan apa-apa.
Penyelesaian
rohani jauh lebih efektif dan jauh lebih sederhana. Tidak dibutuhkan waktu
lama, tidak diperlukan tenaga manusia yang besar. Hal yang diperlukan adalah
iman.
Penyelesaian
rohani hanya memerlukan iman kepada Tuhan. Karena bukan pekerjaan manusia,
tetapi itu adalah pekerjaan Tuhan. Iman terjadi karena kita percaya sepenuhnya
kepada kuasa Tuhan. Hal itu terjadi sebagai hasil dari perenungan kita akan
firman Tuhan siang dan malam. Hati dan pikiran kita telah teguh berpegang pada
firman Tuhan dan keyakinan kita pada Tuhan menjadi kuat.
Ketika iman kita
telah kuat, maka seperti yang dikatakan dalam Ibrani 11:3 di atas, apa yang
kita lihat terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Yosua
memerintahkan para iman yang membawa Tabut Allah menginjak pinggir sungai.
Ketika kaki mereka menginjak air di pinggir sungai, maka air dimana kaki mereka
menyentuh pinggir itu terbelah bagaikan bendungan besar memisahkan hulu dari
hilir. Para iman terus berdiri di tengah sungai sampai seluruh bangsa Israel
telah menyeberang sungai tersebut.
Itulah penyelesaian
rohani bagi masalah-masalah fizikal manusia.
Banyak orang
kristian meskipun memiliki iman, tetapi lebih suka menggunakan penyelesaian duniawi
bagi masalah-masalah dalam hidup mereka. Kita cenderung lebih suka dan lebih
yakin dengan penyelesaian duniawi yang bisa kita lihat dari pada penyelesaian rohani
yang tidak dapat kita lihat. Ibrani 11:3 mengingatkan kita bahwa apa yang kita
lihat itu terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Iman adalah
percaya bahwa itu sudah terjadi meskipun itu belum terjadi. Mata iman kita
telah melihat itu terjadi sebelum mata fisik kita melihat hal itu terjadi.
Ketika Tuhan Yesus mengutuk sebuah pohon ara, pohon itu masih berdiri beberapa
hari, tetapi di alam spiritual pohon itu sudah mati. Ketika secara rohani itu
sudah mati, maka akan terjadi secara fizik. Itulah yang terjadi beberapa hari
kemudian ketika pohon itu menjadi kering.
Doa kita mengubah sikap
kita, tetapi iman yang kita ucapkan, yang keluar dari hati kita dan terucapkan
melalui mulut, merubah hal-hal di sekitar kita. Iman perlu diucapkan oleh mulut
kita dan harus keluar dari hati kita yang benar-benar percaya dan yakin. Hati
yang benar-benar percaya dan yakin terjadi kalau setiap hari kita menabur
benih-benih firman Tuhan dalam hati kita. Benih-benih firman Tuhan itu tumbuh
menjadi kehidupan dalam diri kita.
Firman Tuhan itu
sendiri hidup karena firman Tuhan itu adalah Yesus yang hidup. Yesus adalah
firman Allah yang hidup. Ketika kita menabur firman Tuhan dalam hati kita dan
Dia hidup dalam hati kita, maka kita memiliki Yesus dalam diri kita. Yesus
hidup dalam diri kita dan berkarya dalam hidup kita. Ketika Yesus berkarya
dalam hidup kita, penyelesaian duniawai terjadi melalui penyelesaian rohani.
Tuhan memberkati kita semua.
~robin, M.C.S~
Kerajaan Syurga bukan soal makanan dan minuman tapi?
Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Shalom semua. Salam damai Yesus
Kristus menyertai Malaysiaku.
Pada ruang kali ini, saya ingin
membicarakan secara ringkas apa yang di tulis oleh Rasul Paulus di dalam Roma
14:17.
Firman ini sangat sesuai untuk
direnungkan bersama oleh kerana banyak terdapat kekeliruan tentang makanan dan
apa yang kita makan dan minum. Terang dan jelas disini, kerajaan Allah atau
Syurga dimaksudkan disini bukan bersyaratkan tentang hal-hal makanan dan
minuman.
Di sini jelas memberikan pengertian
bahawa ada tiga hal terpenting syarat memperolehi kerajaan Syurga iaitu
memiliki (1) kebenaran, (2) damai sejahtera dan (3) sukacita. Apakah
orang-orang percaya kepada Kristus pada hari ini sudah memiliki ketiga-tiga hal
yang telah dinyatakan?
Soal kebenaran adalah memiliki
kebenaran yang datang dari Tuhan Yesus Kristus iaitu barangsiapa percaya kepada
beroleh keselamatan hidup kekal oleh kerana Yesus jalan kebenaran dan hidup
(Yohanes 14:7)
Soal damai sejahtera iaitu ketenangan,
damai dan kehidupan penuh kasih yang mampu membawa damai bagi komuniti
terdekat. Damai sejahtera yang ditinggalkan Yesus Kristus bukan seperti yang
dunia tawarkan tetapi damai yang datang dari Tuhan (Yohanes 14:27)
Dan yang terakhir soal bersukacita
senantiasa dalam kegembiraan dan dalam kesusahan menghadapi cabaran hidup
kerana kepastian bahawa Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai. Orang-orang
Kristian tidak perlu melawan bagi pihak Tuhan kerana siapakah yang akan boleh
melawan Tuhan? Kita yang sudah percaya lebih dari pemenang. Kita luar biasa
kerana itu hendaklah kita jangan khuatir apapun dan senantiasa bersukacita
dalam segala hal dengan ucapan syukur.
Moga renungan ringkas ini memberikan
kita kebenaran yang datang hanya dari Yesus Kristus, memiliki damai sejahtera
yang tidak dapat ditawarkan oleh dunia dan sukacita dari syurgawi yang
bergelora.
Temuilah damai sejahtera dan saling membangun
Roma 14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Shalom semua dalam nama Yesus Kristus.
Apa yang berlaku di Negara kita pada hari ini, sebilangan
kecil individu yang saling benci membenci antara satu sama lain. Perasaan
saling membenci antara individu, kaum, bangsa dan agama ini di rakamkan di
dalam media massa yang mudah di akses oleh semua rakyat dari pelbagai lapisan
kaum. Mereka senang melontarkan buah fikiran dan perkataan-perkataan yang
membuatkan orang lain atau suku lain tidak senang tanpa memikirkan kesan buruk
daripada tindakan yang dilakukan.
Jadi, firman Tuhan di dalam Roma 14:19 boleh dijadikan
panduan kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus supaya terus
mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera kepada semua dan perbuatan serta
tindakan yang saling membangun. Hindari perasaan benci dan saling curiga antara
satu sama lain biarpun kita tahu bukan mudah hidup dalam masyarakat majmuk
seperti negera kita.
Terus doakan kedamaian negera kita Malaysia dan
kemakmuran Negara dapat dinikmati bersama.
Selamat Hari Bapa 15 Jun 2014
Bagi Yesus Kristus tanpa pengorbanan, tiada keselamatan begitu juga seorang yang bergelar Bapa. Tanpa usaha jerih parah tiada membesarkan anak-anak tiada juga ertinya. Hargailah seorang Bapa atau Ayah selagi mereka masih dapat dilihat di muka dunia ini.
TUHAN YESUS KRISTUS memberikan teladan
yang baik dengan menaati Bapa di Syurga dan semua yang Dia lakukan menurut
kehendak Bapa yang diSyurga (Yohanes 10:18). Yesus Kristus harus menderita
sehingga mati di kayu salib. PengorbananNya itu telah memberikan anugerah
keselamatan kepada seluruh umat manusia.
Walaupun bapa kita di dunia ini mungkin
tidak sempurna seperti Bapa yang di Syurga namun apa yang diperlukan oleh
anak-anaknya ialah hormat dan menghargai bapa fungsi bapa itu sendiri. Di katakan
di dalam Alkitab, jika mahukan umur yang panjang, kita harus menghormati
ibubapa kita.
Tugas sebagai anak harus sentiasa
mendoakan bapa masing-masing supaya bapa ini nanti dapat menjalankan fungsinya
sebagai seorang bapa yang baik. Tanpa doa sukar bagi seorang yang bergelar bapa
memikul tanggungjawab yang berat dengan keadaan kehidupan sekarang yang serba
mencabar.
Doakan kesejahteraan bapa. Selamat hari
bapa.
Hadapi segala persoalan dan masalah bersama Tuhan Yesus Kristus.
HADAPI SEGALA PERSOALAN DAN MASALAH BERSAMA TUHAN YESUS KRISTUS
Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya.
Tanpa dicari pun masalah akan selalu menghampiri manusia.
TUHAN menggunakan masalah dengan tujuan untuk;
(1) mendewasakan karakter kita, dan
(2) menunjukkan betapa besar kuasa-Nya dalam
hidup kita.
TUHAN YESUS pasti memberikan kepada kita
kemenangan jika kita punya respons tetap melekat dan bersandar pada
TUHAN. Jadi saudaraku, tetap fokus pada TUHAN YESUS, dan
janganlah fokus kepada masalahmu, karena kalau anda fokus pada TUHAN YESUS maka
TUHAN YESUS yang berkuasa atas hidupmu
Sebaliknya berlaku kalau anda fokus kepada semua
masalahmu maka iblis akan berkuasa atas hidup anda.
Yosua 1:9
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu?
Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke
manapun engkau pergi."
Siapakah Yoshua?
Selepas kematian nabi Musa (Yoshua 1:1), maka Yosua-lah yang di suruh Tuhan
pergi ke tanah Kanaan . (Tanah Kanaan bererti negeri yang diberikan/dijanjikan
Tuhan kepada bangsa Israel)
Kenapa firman ini
ditujukan kepada Yosua? Pada waktu itu Yohua sangat muda dan sangat ragu-ragu.
Dia khuatir tidak dapat memimpin bangsa Isreal ke tanah Kanaan.
Maka, wujud
masalah dalam diri Yohua!
Dalam firman ini,
Tuhan berkata-kata memberikan semangat kepada Yosua supaya?
‘…kuatkan
dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi….’
Akhirnya, di
tertulis dalam Alkitab, bahawa Yosua berjaya pergi ke tanah perjanjian dan
memimpin bangsa Israel (Yosua 2:24). Oleh kerana dia pegang janji Tuhan dan
fokus bahawa Tuhan akan menyertainya.
Apa yang kita
belajar dari Yosua?
1)
Tetap
setia dan fokus kepada Tuhan.
2) Masalah membuat iman dan karakter kita makin
teruji, terutama saat kita belum melihat jawapan kepada sesuatu masalah namun
kita tetap percaya bahwa Tuhan yang akan menyelesaikan setiap masalah dan
pergumulan kita.
3) Ada pepatah mengatakan, “Jika kita tidak
menyukai sesuatu atau keadaan, ubahlah itu. Tetapi jika kita bisa mengubahnya,
ubahlah sikap kita dengan mengucap syukur dan jangan mengeluh!”
Hari ini, kita semua belajar untuk
memiliki respon yang benar untuk setiap masalah dan keadaan yang sepertinya
tidak bisa kita ubah.
Tetaplah kuat , setia dan percaya pada TUHAN
YESUS yang memberi kekuatan dan damai sukacita untuk menghadapi
setiap masalah, ujian dan pergumulan dalam hidup kita.
TUHAN YESUS yang ada didalam tubuh
kita terlebih besar dari setiap masalah kita. Masalah adalah cabaran yang baik
untuk memperkuat iman kepada TUHAN YESUS.
Kita Tuhan diciptakan untuk mengasihi.
Shalom semua.Ketika kita merenungkan kehidupan yang dianugerahkan Tuhan, maka setiap hari kita harus bersyukur dengan sekian banyak perkara yang Tuhan anugerahkan. Satu perkara asas yang menjadi kita diciptakan Tuhan adalah untuk mengasihi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kalau sekiranya kita menyedari asas mengapa Tuhan menciptakan diri kita? maka tidak sukar untuk kita mengasihi orang lain walaupun orang itu tidak sependapat dengan kita, tidak seagama, tidak sama warna kulit, tidak sama asal usul dan ataupun mungkin tidak tinggal di negara kita.
Tidak sulit untuk diucapkan, namun realiti sangat berat. Lihat sahaja Tuhan Yesus Kristus harus mati di kayu salib untuk semua manusia bukan sahaja untuk orang Kristian iaitu barangsiapa yang percaya kepadaNya pasti diselamatkan.
Kadangkala manusia gagal mengenal rencana dan hati Tuhan kerana manusia lebih sukar mencari kesalahan, mencintai dosa dan memerlukan tanda. Iman sejati tidak menuntut tanda tetapi percaya penuh kepada firman Tuhan - Yohanes 4:43-54.
Mulakan dengan diri kita sendiri dalam kehidupan kita seharian-mari kita mengasihi sesama manusia.
~malaysiadoaku.blogspot.com~
MEMILIH SAHABAT YANG BETUL
Bacaan: 1 Samuel 20:1-23
Kedekatan seorang sahabat dapat melebihi persaudaraan.
Namun, dapat pula orang terjebak dalam persahabatan yang semu. Persahabatan
yang sarat dengan kepentingan dan ambisi pribadi. Dalam kehidupan keluarga,
sosial, politik, ekonomi, bahkan agama, tidak sedikit orang yang rela
"menjual" sahabatnya demi keselamatan dan keuntungan pribadi.
Kisah Yonatan dan Daud menampilkan keindahan
persahabatan. Yonatan sangat sedih dan cemas ketika mengetahui bahwa ayahnya
berniat membunuh Daud. Yonatan jadi serbasalah: membela ayahnya atau
sahabatnya? Bagi Yonatan, Saul adalah ayah sekaligus rajanya. Ia tentu harus
hormat dan tunduk kepada raja. Adapun Daud adalah sahabat sekaligus kerabatnya,
yang sedang mengalami penindasan. Akhirnya, Yonatan membela Daud karena ia
memilih menjunjung kebenaran.
TUHAN MEMBENCI PENCERAIAN
PENCERAIAN DI DALAM KRISTIAN
Kata
kunci penyelesaian:
Penceraian bukan matlamat akhir tetapi melihat masalah ini
sebagai suatu yang wajib diselesaikan tanpa penceraian berdasarkan firman Tuhan
di dalam Injil Matius 19:6 dan Maleakhi 2:16
Pendahuluan
Salah satu cara untuk
mempertimbangkan masalah ini ialah dengan memikirkan semua cara yang kita
lakukan sebagai pengikut Kristus, bagaimana kita melakukan perzinahan rohani
terhadap Tuhan melalui dosa, kelalaian, penyembahan berhala dan bersikap
sombong. Tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Hati-Nya selalu memaafkan
dan mendamaikan kita untuk kembali kepada-Nya ketika kita berbalik dan bertobat
dari dosa-dosa kita. Ayat kuncinya
disini ialah apakah kita tidak boleh memaafkan pasangan kita sebagaimana Tuhan yang
senantiasa boleh memaafkan dosa yang kita sendiri lakukan?
Kita dapat melakukan hal yang sama
terhadap pasangan kita ketika mereka telah berlaku tidak setia, namun kemudian
bertobat dan mengakui kesalahannya. Ketidaksetiaan dalam pernikahan terasa
sangat menghancurkan dan menyakitkan. Memerlukan waktu untuk kembali membangun
kepercayaan. Berikan banyak waktu kepada Tuhan untuk bekerja dalam pernikahan yang
telah hancur, dan bekerja dalam hati masing-masing pasangan, sebelum mengambil
keputusan untuk bercerai. Pengampunan
dan pemulihan pernikahan adalah bentuk dari penghormatan kepada Tuhan dan
memberi kesaksian tentang kasih karunia-Nya yang luar biasa.
Kolose
3:12-14, Karena
itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang
menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Penjelasan
Ada
tiga hal disini penceraian tidak diperbolehkan menurut buku tulisan Norman L.
Geisler.
1)
Penceraian bukan ideal dari Allah. [Maleakhi
2:16, Matius 19:6].
-bukan
rancangan Allah yang sempurna untuk pernikahan
2)
Penceraian tidak diperbolehkan walau apapun
alasan. Matius 19:9
-Walaupun
dalam firman didalam Injil Matius 19:9 – memberikan pengecualian bagi kes
perzinaan namun kita kembali kepada konsep asal Tuhan
yang penuh
pengampunan dan kasih karunia.
3)
Penceraian akan menimbulkan banyak masalah
yang buruk.
-Walaupun
pada awal penceraian nampak mudah, namun kesan masalah jangka
panjang sangat menyulitkan semua yang terlibat yang
meninggalkan kesan
buruk
yang tidak mudah disembuhkan.
Kesimpulan
Penceraian tidak akan pernah menyenangkan hati Tuhan malah
ini melanggar rancangan Tuhan untuk pernikahan. Perceraian tidak berbeda dari
dosa-dosa yang lainnya, dan kita sebagai manusia perlu untuk dibersihkan dari
dosa-dosa kita, dan dengan perceraian bukan merupakan jalan agar hidup kita
dibersihkan. Jika sebuah pasangan benar-benar diselamatkan dan berusaha
menyenangkan Allah, mereka tidak akan pernah memikirkan perceraian.
~Robin Maramat~
M.C.S
Latar belakang AYUB di dalam Alkitab.
LATARBELAKANG AYUB
i) Daerah
asal
Seorang lelaki yang
bernama Ayub tinggal di tanah Us, yang sekarang adalah negeri Arab [Ayub 1:1].
Ini menunjukkan bahwa Ayub tinggal di Us terletak di sebelah tenggara Palestina
dan Laut Mati atau dibahagian Utara Arab. Ada juga beranggapan bahawa tanah Us
terletak dibahagian Timur Laut Danau Galilea berdekatan dengan Damsyik. Ayub
hidup pada zaman leluhur Israel (Abraham, Ishak, Yakub, sekitar 2100 – 1800 SM).
Ayub memiliki harta kekayaan yang banyak terdiri daripada kambing domba, unta,
lembu dan keledai sehingga Dia dikenali orang terkaya di sebelah timur [Ayub 1:
3]
ii)
Keturunan
Ayub adalah kerabat
Abraham, sebab mereka berdua adalah keturunan Sem. Meskipun bukan orang Israel,
Ayub menyembah Tuhan. Dia adalah orang ”terbesar dari antara semua orang
Timur”, karena hartanya banyak sekali. Dia mempunyai seorang isteri, tujuh
lelaki, dan tiga perempuan [Ayub 1:1-3]. Dia dengan bersungguh-sungguh
melaksanakan kewajibannya sebagai imam bagi keluarganya, mempersembahkan korban
kepada Allah demi kepentingan mereka. [Ayub 1:4, 5.]
iii)
Ketokohan
Ayub adalah tokoh
penting di gerbang kota, bahkan orang-orang yang sudah berumur dan para jemaat
menghormati dia [Ayub 29:5-11]. Dia duduk sebagai hakim yang tidak berat
sebelah, melaksanakan keadilan sebagai pembela para janda, dan menjadi seperti
ayah bagi anak lelaki yatim, orang yang menderita, dan siapa pun yang tidak
mempunyai penolong [Ayub 29:12-17]. Dia menjaga diri bersih dari perbuatan
tidak bermoral, ketamakan akan harta benda, serta penyembahan berhala, dan ia
murah hati kepada orang yang miskin dan berkekurangan [Ayub 31:9-28]
KEGIATAN
EKONOMI ZAMAN AYUB
Kisah Ayub
terjadi pada zaman leluhur Israel iaitu kekayaan diukur dengan banyaknya domba
dan ternak yang dimilikinya. Maka dapat simpulkan bahawa kegiatan ekonomi utama
pada zaman itu adalah pertanian dan penternakan [Ayub 1:3, 24:6]
SISTEM KEPERCAYAAN ZAMAN AYUB
Teman-teman
Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional dan
teman-teman Ayub tidak mempercayai dirinya [Ayub 19:19]. Teman-teman Ayub
berprasangka bahawa Ayub masih menyembah dewa-dewa oleh kerana penyakit yang
dihadapi diri Ayub lalu tidak sembuh. Pada sangka mereka, Allah selalu
mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan
Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa.
Tetapi
bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman
yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat
mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak
bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan
kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan
oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.
BINATANG
YANG LUARBIASA DI ZAMAN AYUB
Kita lihat dan bincangkan terjemahan kitab Ayub dibawah;
Ayub 40:15
40:15 "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
Job 40:15
40:15 Behold now behemoth, which I made with thee; he eateth grass as an ox.
40:15 "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
Job 40:15
40:15 Behold now behemoth, which I made with thee; he eateth grass as an ox.
Penjelasan
Kuda Nil = behemoth (samakah?) Kalau diterjemah secara langsung maknanya tidak sama. Behemoth ini sejenis monster raksasa pada zaman purba. Kalau kita rujuk dan mencari maksud Behemoth dalam Wikipedia: In Christianity, the Young Earth Creationist opinion is that Leviathan and Behemoth are names given to dinosaurs which lived in Biblical times. [http://en.wikipedia.org/wiki/Behemoth]
Kuda Nil = behemoth (samakah?) Kalau diterjemah secara langsung maknanya tidak sama. Behemoth ini sejenis monster raksasa pada zaman purba. Kalau kita rujuk dan mencari maksud Behemoth dalam Wikipedia: In Christianity, the Young Earth Creationist opinion is that Leviathan and Behemoth are names given to dinosaurs which lived in Biblical times. [http://en.wikipedia.org/wiki/Behemoth]
Kenapa di dalam Alkitab Bahasa Indonesia dicatat kuda nil?
Kemungkinan zaman Alkitab
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia penterjemah
sukar untuk mendeskripsikan kata "behemoth" kedalam
bahasa Indonesia maka dengan mudah diambillah kuda nil sebagai maksud dari
perkataan "behemoth" karena kuda nil itu besar kekuatannya dan
memakan rumput. Kenapa Ayub mengambil
"behemoth" sebagai contohnya? Ini kerana Ayub telah menyaksikan
dengan mata kepalanya sendiri akan kekuatan dan kebesaran dari
"behemoth" ini.
Apakah kekuatan binatang "behemoth"?
Ayub 40:16-17
40:16 Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
40:17 Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.
Kita mengetahui bahwa kuda nil itu tidak mempunyai ekor yang terlalu besar jadi "behemoth" yang mempunyai kelebihan pada ekornya yang besarnya seperti pohon aras.
Ayub 40:19
40:19 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;
Ini adalah sedikit pengetahuan yang menyokong kita bahwa Allah memang pernah menciptakan Dinosaurus.
Apakah kekuatan binatang "behemoth"?
Ayub 40:16-17
40:16 Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
40:17 Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.
Kita mengetahui bahwa kuda nil itu tidak mempunyai ekor yang terlalu besar jadi "behemoth" yang mempunyai kelebihan pada ekornya yang besarnya seperti pohon aras.
Ayub 40:19
40:19 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;
Ini adalah sedikit pengetahuan yang menyokong kita bahwa Allah memang pernah menciptakan Dinosaurus.
Ada lagi binatang raksasa yang kedua iaitu "Leviathan"
Ayub 41:1
41:1 "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali?
[Persoalannya kalau buaya tidak
mungkin dapat di kail atau lidahnya diimpit dengan tali?]
Job 41:1
41:1 Canst thou draw out leviathan with an hook? or his tongue with a cord which thou lettest down?
Kita lihat terjemahan Leviathan itu adalah buaya. Kalau terjemahan langsung sepatutnya ditulis Crocodile. Jadi leviathan adalah bukan buaya.
Menurut rujukan dalam Wikipedia: Leviathan is a sea monster referred to in the Bible.
Jadi tidak mungkin pada zaman itu orang
menjinakkan Leviathan (selain Tuhan). Karena tekstur badan yang besar berapa
kali ganda dari manusia
(Leviathan=Naga)
Maka dari ayat-ayat diatas memperjelaskan bahwa Ayub hidup pada
zaman sebelum bangsa Israel (Zaman purbakala).
PENDERITAAN
AYUB
Allah memberikan
kekuasaan kepada iblis untuk membinasakan harta dan keluarga Ayub akan tetapi,
Allah tidak membenarkan iblis untuk membunuh Ayub. Iblis menggunakan cuaca yang
ganas dan gerombolan yang kejam untuk melawan Ayub [Ayub 1:13-19].
Sekujur tubuh Ayub
ditimpa barah kulit yang busuk. Dia menjadi orang terbuang. Isterinya sangat
mengecewakan Dia. Tiga orang temannya tetap setia duduk bersama-sama Dia di
tanah dengan membisu dan merasa ngeri dengan apa yang terjadi [Ayub 2:7-13].
KETAATAN
DAN KESETIAAN AYUB KEPADA ALLAH.
Ketaatan Ayub kepada
Allah sangat luar biasa walaupun ditentang oleh Setan. Apabila saya sendiri
membaca kisah Ayub, saya dapat merasakan kekuatan yang luarbiasa dari Ayub yang
dalam menahan penderitaan dengan tekun dan setia. Dia kehilangan semua anaknya dan
segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Kemudian Allah, yang
yakin akan ketaatan Ayub dan mengetahui kesanggupan-Nya untuk memulihkan
dan memberikan upah kepada Ayub, mengizinkan Setan menguji ketaatan Ayub sampai
habis-habisan, tetapi Ia tidak mengizinkan Setan membunuh Ayub. Meskipun Setan
menggunakan berbagai cara, pertamanya mengambil ternak Ayub dan hamba-hambanya,
lalu anak-anaknya [Ayub 1:13-19], Ayub tidak pernah menuduh Allah bertindak
keterlaluan atau melakukan kesalahan. Ia juga tidak berpaling dari Allah,
bahkan ketika ia mendapat tekanan dari istrinya sendiri dan orang-orang lain [Ayub
1:20-22; 2:9, 10]. Dia tetap mengatakan kebenaran tentang Allah [Ayub
42:8].
Dia menerima teguran
karena terlalu bersemangat untuk menyatakan dirinya adil-benar dan lalai
membenarkan Allah [Ayub 32:2]. Dia sendiri mengakui dosa-sosanya kepada Allah
[Ayub 42:1-6]
Allah mengasihi Ayub.
Pada akhir haluan Ayub yang setia di bawah ujian, Allah mengangkatnya menjadi
imam bagi ketiga temannya yang telah bersoal-jawab dengannya, dan Allah memulihkan
keadaan Ayub. Sekali lagi ia mempunyai keluarga yang baik dan dua kali lebih
banyak harta daripada sebelumnya. Semua kerabatnya dan rakan-rakan lamanya
menghormati dia lagi dan membawa hadiah-hadiah untuknya [Ayub 42:7-15]. Dia
masih melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai empat generasi.—Ayb 42:16.
Menurut nabi Yehezkiel,
Allah menyebut Ayub sebagai teladan kebenaran dan keadilan yang luar biasa [Yeh
14:14, 20]. Ketekunannya menghadapi penderitaan dengan sabar dijadikan
pola bagi orang-orang Kristen dan kebahagiaan yang dinikmatinya setelah itu
benar-benar menonjolkan kasih sayang dan belas kasihan Allah. Yokabus juga
menyebut Ayub sebagai teladan ketekunan dalam penderitaan. Yokabus 5:11 Sesungguhnya kami
menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah
mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya
disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Kesimpulan
Ayub memberikan teladan
yang baik bagi kita. Ayub tetap mempertahankan kesetiaanya, walaupun saat itu
Ayub sedang dicubai dengan cubaan yang sangat berat. ‘Karena Tuhan tahu jalan
hidupku. Seandainya Tuhan menguji aku, aku akan timbul seperti emas [Ayub
23:10]. Kakiku tetap mengikuti jalannya, perintah Tuhan tidak akan kulanggar,
dan dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut Allah [Ayub 23:12].
Ayub tidak pernah
bersunggut-sunggut tentang pencubaan yang sedang dialaminya, walaupun istrinya
menyuruh meninggalkan bahkan menghujat Tuhan. Tetapi IMAN Ayub untuk tetap
bertahan, menghadapinya dengan kekuatan Tuhan. Tetap mengasihi Tuhan dan hidup
Dekat kepada Allah apapun yang terjadi. Marilah kita belajar dari Ayub. Apakah
kita sering berkeluh kesah kepada Allah hanya karena masalah yg kecil?
Belajarlah untuk tetap menghargai Allah. Karena Rancangan Allah adalah
Rancangan Damai Sejahtera dan bukan kecelakaan. Untuk memberikan kepada kita
hari depan yang penuh pengharapan. Karena dukacita yang diizinkan Allah terjadi
dalam hidup kita, menghasilkan suatu pertobatan maupun membuat iman kita
semakin Kuat dan Dewasa. Berikanlah Yang Terbaik Untuk Kemuliaan Allah.
Pada akhirnya apabila
Ayub dapat melepasi segala penderitaan dan percubaan berat, maka Tuhan memberkati
Ayub dengan luar biasa [Rujuk Ayub 42:12-17].
~RM~
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment