Penyelesaian Rohani Bagi Masalah Duniawi

No comments
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. 
Dunia fizikal dijadikan oleh dunia spiritual. Apa yang yang terjadi di dunia fizikal dilakukan oleh apa yang terjadi di dunia spiritual.
Itulah sebab Yosua diminta untuk merenungkan firman Tuhan siang dan malam agar ia mampu membawa bangsa Israel ke dalam tanah perjanjian (Yosua 1:7-8). Yosua tidak diminta untuk belajar strategi perang dengan tekun, atau belajar mengurus atau organisasi, tetapi merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Ketika Yosua dan bangsa Israel berada di pinggir sungai Yordan untuk menyeberang ke Kanaan, mereka mengalami masalah fizikal yaitu bagaimana menyeberang sungai Yordan yang dalam dan dengan arus yang deras?
Disinilah arti merenungkan firman Tuhan itu bekerja, karena penyelesaian bagi masalah-masalah duniawi bukan dengan cara duniawi tetapi yang paling efektif dan paling sederhana adalah dengan cara spiritual.
Penyelesaian duniawi untuk menyeberang sungai Yordan pasti dengan membuat perahu atau jembatan penyeberang. Berapa banyak perahu yang harus dibuat dan berapa lama untuk membuatnya agar mampu membawa sekitar 2 juta orang Israel ke seberang?
Jika dengan membuat jembatan, berapa lama dan dengan teknologi apa untuk membangunnya? Bangsa Israel pada waktu itu hanyalah para gembala kambing dan domba, orangtua mereka sudah mati semua di padang belantara dan sekarang mereka adalah anak-anak yang tidak memiliki ketrampilan apa-apa.
Penyelesaian rohani jauh lebih efektif dan jauh lebih sederhana. Tidak dibutuhkan waktu lama, tidak diperlukan tenaga manusia yang besar. Hal yang diperlukan adalah iman.
Penyelesaian rohani hanya memerlukan iman kepada Tuhan. Karena bukan pekerjaan manusia, tetapi itu adalah pekerjaan Tuhan. Iman terjadi karena kita percaya sepenuhnya kepada kuasa Tuhan. Hal itu terjadi sebagai hasil dari perenungan kita akan firman Tuhan siang dan malam. Hati dan pikiran kita telah teguh berpegang pada firman Tuhan dan keyakinan kita pada Tuhan menjadi kuat.
Ketika iman kita telah kuat, maka seperti yang dikatakan dalam Ibrani 11:3 di atas, apa yang kita lihat terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Yosua memerintahkan para iman yang membawa Tabut Allah menginjak pinggir sungai. Ketika kaki mereka menginjak air di pinggir sungai, maka air dimana kaki mereka menyentuh pinggir itu terbelah bagaikan bendungan besar memisahkan hulu dari hilir. Para iman terus berdiri di tengah sungai sampai seluruh bangsa Israel telah menyeberang sungai tersebut.
Itulah penyelesaian rohani bagi masalah-masalah fizikal manusia.
Banyak orang kristian meskipun memiliki iman, tetapi lebih suka menggunakan penyelesaian duniawi bagi masalah-masalah dalam hidup mereka. Kita cenderung lebih suka dan lebih yakin dengan penyelesaian duniawi yang bisa kita lihat dari pada penyelesaian rohani yang tidak dapat kita lihat. Ibrani 11:3 mengingatkan kita bahwa apa yang kita lihat itu terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. 
Iman adalah percaya bahwa itu sudah terjadi meskipun itu belum terjadi. Mata iman kita telah melihat itu terjadi sebelum mata fisik kita melihat hal itu terjadi. Ketika Tuhan Yesus mengutuk sebuah pohon ara, pohon itu masih berdiri beberapa hari, tetapi di alam spiritual pohon itu sudah mati. Ketika secara rohani itu sudah mati, maka akan terjadi secara fizik. Itulah yang terjadi beberapa hari kemudian ketika pohon itu menjadi kering. 
Doa kita mengubah sikap kita, tetapi iman yang kita ucapkan, yang keluar dari hati kita dan terucapkan melalui mulut, merubah hal-hal di sekitar kita. Iman perlu diucapkan oleh mulut kita dan harus keluar dari hati kita yang benar-benar percaya dan yakin. Hati yang benar-benar percaya dan yakin terjadi kalau setiap hari kita menabur benih-benih firman Tuhan dalam hati kita. Benih-benih firman Tuhan itu tumbuh menjadi kehidupan dalam diri kita.
Firman Tuhan itu sendiri hidup karena firman Tuhan itu adalah Yesus yang hidup. Yesus adalah firman Allah yang hidup. Ketika kita menabur firman Tuhan dalam hati kita dan Dia hidup dalam hati kita, maka kita memiliki Yesus dalam diri kita. Yesus hidup dalam diri kita dan berkarya dalam hidup kita. Ketika Yesus berkarya dalam hidup kita, penyelesaian duniawai terjadi melalui penyelesaian rohani. Tuhan memberkati kita semua. 
~robin, M.C.S~

No comments :

Post a Comment

Lazada Malaysia