Latar belakang AYUB di dalam Alkitab.
LATARBELAKANG AYUB
i) Daerah
asal
Seorang lelaki yang
bernama Ayub tinggal di tanah Us, yang sekarang adalah negeri Arab [Ayub 1:1].
Ini menunjukkan bahwa Ayub tinggal di Us terletak di sebelah tenggara Palestina
dan Laut Mati atau dibahagian Utara Arab. Ada juga beranggapan bahawa tanah Us
terletak dibahagian Timur Laut Danau Galilea berdekatan dengan Damsyik. Ayub
hidup pada zaman leluhur Israel (Abraham, Ishak, Yakub, sekitar 2100 – 1800 SM).
Ayub memiliki harta kekayaan yang banyak terdiri daripada kambing domba, unta,
lembu dan keledai sehingga Dia dikenali orang terkaya di sebelah timur [Ayub 1:
3]
ii)
Keturunan
Ayub adalah kerabat
Abraham, sebab mereka berdua adalah keturunan Sem. Meskipun bukan orang Israel,
Ayub menyembah Tuhan. Dia adalah orang ”terbesar dari antara semua orang
Timur”, karena hartanya banyak sekali. Dia mempunyai seorang isteri, tujuh
lelaki, dan tiga perempuan [Ayub 1:1-3]. Dia dengan bersungguh-sungguh
melaksanakan kewajibannya sebagai imam bagi keluarganya, mempersembahkan korban
kepada Allah demi kepentingan mereka. [Ayub 1:4, 5.]
iii)
Ketokohan
Ayub adalah tokoh
penting di gerbang kota, bahkan orang-orang yang sudah berumur dan para jemaat
menghormati dia [Ayub 29:5-11]. Dia duduk sebagai hakim yang tidak berat
sebelah, melaksanakan keadilan sebagai pembela para janda, dan menjadi seperti
ayah bagi anak lelaki yatim, orang yang menderita, dan siapa pun yang tidak
mempunyai penolong [Ayub 29:12-17]. Dia menjaga diri bersih dari perbuatan
tidak bermoral, ketamakan akan harta benda, serta penyembahan berhala, dan ia
murah hati kepada orang yang miskin dan berkekurangan [Ayub 31:9-28]
KEGIATAN
EKONOMI ZAMAN AYUB
Kisah Ayub
terjadi pada zaman leluhur Israel iaitu kekayaan diukur dengan banyaknya domba
dan ternak yang dimilikinya. Maka dapat simpulkan bahawa kegiatan ekonomi utama
pada zaman itu adalah pertanian dan penternakan [Ayub 1:3, 24:6]
SISTEM KEPERCAYAAN ZAMAN AYUB
Teman-teman
Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional dan
teman-teman Ayub tidak mempercayai dirinya [Ayub 19:19]. Teman-teman Ayub
berprasangka bahawa Ayub masih menyembah dewa-dewa oleh kerana penyakit yang
dihadapi diri Ayub lalu tidak sembuh. Pada sangka mereka, Allah selalu
mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan
Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa.
Tetapi
bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman
yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat
mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak
bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan
kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan
oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.
BINATANG
YANG LUARBIASA DI ZAMAN AYUB
Kita lihat dan bincangkan terjemahan kitab Ayub dibawah;
Ayub 40:15
40:15 "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
Job 40:15
40:15 Behold now behemoth, which I made with thee; he eateth grass as an ox.
40:15 "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
Job 40:15
40:15 Behold now behemoth, which I made with thee; he eateth grass as an ox.
Penjelasan
Kuda Nil = behemoth (samakah?) Kalau diterjemah secara langsung maknanya tidak sama. Behemoth ini sejenis monster raksasa pada zaman purba. Kalau kita rujuk dan mencari maksud Behemoth dalam Wikipedia: In Christianity, the Young Earth Creationist opinion is that Leviathan and Behemoth are names given to dinosaurs which lived in Biblical times. [http://en.wikipedia.org/wiki/Behemoth]
Kuda Nil = behemoth (samakah?) Kalau diterjemah secara langsung maknanya tidak sama. Behemoth ini sejenis monster raksasa pada zaman purba. Kalau kita rujuk dan mencari maksud Behemoth dalam Wikipedia: In Christianity, the Young Earth Creationist opinion is that Leviathan and Behemoth are names given to dinosaurs which lived in Biblical times. [http://en.wikipedia.org/wiki/Behemoth]
Kenapa di dalam Alkitab Bahasa Indonesia dicatat kuda nil?
Kemungkinan zaman Alkitab
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia penterjemah
sukar untuk mendeskripsikan kata "behemoth" kedalam
bahasa Indonesia maka dengan mudah diambillah kuda nil sebagai maksud dari
perkataan "behemoth" karena kuda nil itu besar kekuatannya dan
memakan rumput. Kenapa Ayub mengambil
"behemoth" sebagai contohnya? Ini kerana Ayub telah menyaksikan
dengan mata kepalanya sendiri akan kekuatan dan kebesaran dari
"behemoth" ini.
Apakah kekuatan binatang "behemoth"?
Ayub 40:16-17
40:16 Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
40:17 Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.
Kita mengetahui bahwa kuda nil itu tidak mempunyai ekor yang terlalu besar jadi "behemoth" yang mempunyai kelebihan pada ekornya yang besarnya seperti pohon aras.
Ayub 40:19
40:19 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;
Ini adalah sedikit pengetahuan yang menyokong kita bahwa Allah memang pernah menciptakan Dinosaurus.
Apakah kekuatan binatang "behemoth"?
Ayub 40:16-17
40:16 Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
40:17 Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.
Kita mengetahui bahwa kuda nil itu tidak mempunyai ekor yang terlalu besar jadi "behemoth" yang mempunyai kelebihan pada ekornya yang besarnya seperti pohon aras.
Ayub 40:19
40:19 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;
Ini adalah sedikit pengetahuan yang menyokong kita bahwa Allah memang pernah menciptakan Dinosaurus.
Ada lagi binatang raksasa yang kedua iaitu "Leviathan"
Ayub 41:1
41:1 "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali?
[Persoalannya kalau buaya tidak
mungkin dapat di kail atau lidahnya diimpit dengan tali?]
Job 41:1
41:1 Canst thou draw out leviathan with an hook? or his tongue with a cord which thou lettest down?
Kita lihat terjemahan Leviathan itu adalah buaya. Kalau terjemahan langsung sepatutnya ditulis Crocodile. Jadi leviathan adalah bukan buaya.
Menurut rujukan dalam Wikipedia: Leviathan is a sea monster referred to in the Bible.
Jadi tidak mungkin pada zaman itu orang
menjinakkan Leviathan (selain Tuhan). Karena tekstur badan yang besar berapa
kali ganda dari manusia
(Leviathan=Naga)
Maka dari ayat-ayat diatas memperjelaskan bahwa Ayub hidup pada
zaman sebelum bangsa Israel (Zaman purbakala).
PENDERITAAN
AYUB
Allah memberikan
kekuasaan kepada iblis untuk membinasakan harta dan keluarga Ayub akan tetapi,
Allah tidak membenarkan iblis untuk membunuh Ayub. Iblis menggunakan cuaca yang
ganas dan gerombolan yang kejam untuk melawan Ayub [Ayub 1:13-19].
Sekujur tubuh Ayub
ditimpa barah kulit yang busuk. Dia menjadi orang terbuang. Isterinya sangat
mengecewakan Dia. Tiga orang temannya tetap setia duduk bersama-sama Dia di
tanah dengan membisu dan merasa ngeri dengan apa yang terjadi [Ayub 2:7-13].
KETAATAN
DAN KESETIAAN AYUB KEPADA ALLAH.
Ketaatan Ayub kepada
Allah sangat luar biasa walaupun ditentang oleh Setan. Apabila saya sendiri
membaca kisah Ayub, saya dapat merasakan kekuatan yang luarbiasa dari Ayub yang
dalam menahan penderitaan dengan tekun dan setia. Dia kehilangan semua anaknya dan
segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Kemudian Allah, yang
yakin akan ketaatan Ayub dan mengetahui kesanggupan-Nya untuk memulihkan
dan memberikan upah kepada Ayub, mengizinkan Setan menguji ketaatan Ayub sampai
habis-habisan, tetapi Ia tidak mengizinkan Setan membunuh Ayub. Meskipun Setan
menggunakan berbagai cara, pertamanya mengambil ternak Ayub dan hamba-hambanya,
lalu anak-anaknya [Ayub 1:13-19], Ayub tidak pernah menuduh Allah bertindak
keterlaluan atau melakukan kesalahan. Ia juga tidak berpaling dari Allah,
bahkan ketika ia mendapat tekanan dari istrinya sendiri dan orang-orang lain [Ayub
1:20-22; 2:9, 10]. Dia tetap mengatakan kebenaran tentang Allah [Ayub
42:8].
Dia menerima teguran
karena terlalu bersemangat untuk menyatakan dirinya adil-benar dan lalai
membenarkan Allah [Ayub 32:2]. Dia sendiri mengakui dosa-sosanya kepada Allah
[Ayub 42:1-6]
Allah mengasihi Ayub.
Pada akhir haluan Ayub yang setia di bawah ujian, Allah mengangkatnya menjadi
imam bagi ketiga temannya yang telah bersoal-jawab dengannya, dan Allah memulihkan
keadaan Ayub. Sekali lagi ia mempunyai keluarga yang baik dan dua kali lebih
banyak harta daripada sebelumnya. Semua kerabatnya dan rakan-rakan lamanya
menghormati dia lagi dan membawa hadiah-hadiah untuknya [Ayub 42:7-15]. Dia
masih melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai empat generasi.—Ayb 42:16.
Menurut nabi Yehezkiel,
Allah menyebut Ayub sebagai teladan kebenaran dan keadilan yang luar biasa [Yeh
14:14, 20]. Ketekunannya menghadapi penderitaan dengan sabar dijadikan
pola bagi orang-orang Kristen dan kebahagiaan yang dinikmatinya setelah itu
benar-benar menonjolkan kasih sayang dan belas kasihan Allah. Yokabus juga
menyebut Ayub sebagai teladan ketekunan dalam penderitaan. Yokabus 5:11 Sesungguhnya kami
menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah
mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya
disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Kesimpulan
Ayub memberikan teladan
yang baik bagi kita. Ayub tetap mempertahankan kesetiaanya, walaupun saat itu
Ayub sedang dicubai dengan cubaan yang sangat berat. ‘Karena Tuhan tahu jalan
hidupku. Seandainya Tuhan menguji aku, aku akan timbul seperti emas [Ayub
23:10]. Kakiku tetap mengikuti jalannya, perintah Tuhan tidak akan kulanggar,
dan dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut Allah [Ayub 23:12].
Ayub tidak pernah
bersunggut-sunggut tentang pencubaan yang sedang dialaminya, walaupun istrinya
menyuruh meninggalkan bahkan menghujat Tuhan. Tetapi IMAN Ayub untuk tetap
bertahan, menghadapinya dengan kekuatan Tuhan. Tetap mengasihi Tuhan dan hidup
Dekat kepada Allah apapun yang terjadi. Marilah kita belajar dari Ayub. Apakah
kita sering berkeluh kesah kepada Allah hanya karena masalah yg kecil?
Belajarlah untuk tetap menghargai Allah. Karena Rancangan Allah adalah
Rancangan Damai Sejahtera dan bukan kecelakaan. Untuk memberikan kepada kita
hari depan yang penuh pengharapan. Karena dukacita yang diizinkan Allah terjadi
dalam hidup kita, menghasilkan suatu pertobatan maupun membuat iman kita
semakin Kuat dan Dewasa. Berikanlah Yang Terbaik Untuk Kemuliaan Allah.
Pada akhirnya apabila
Ayub dapat melepasi segala penderitaan dan percubaan berat, maka Tuhan memberkati
Ayub dengan luar biasa [Rujuk Ayub 42:12-17].
~RM~
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment