Kita Tuhan diciptakan untuk mengasihi.

No comments
Shalom semua.

Ketika kita merenungkan kehidupan yang dianugerahkan Tuhan, maka setiap hari kita harus bersyukur dengan sekian banyak perkara yang Tuhan anugerahkan. Satu perkara asas yang menjadi kita diciptakan Tuhan adalah untuk mengasihi semua makhluk ciptaan Tuhan.

Kalau sekiranya kita menyedari asas mengapa Tuhan menciptakan diri kita? maka tidak sukar untuk kita mengasihi orang lain walaupun orang itu tidak sependapat dengan kita, tidak seagama, tidak sama warna kulit, tidak sama asal usul dan ataupun mungkin tidak tinggal di negara kita.

Tidak sulit untuk diucapkan, namun realiti sangat berat. Lihat sahaja Tuhan Yesus Kristus harus mati di kayu salib untuk semua manusia bukan sahaja untuk orang Kristian iaitu barangsiapa yang percaya kepadaNya pasti diselamatkan.

Kadangkala manusia gagal mengenal rencana dan hati Tuhan kerana manusia lebih sukar mencari kesalahan, mencintai dosa dan memerlukan tanda. Iman sejati tidak menuntut tanda tetapi percaya penuh kepada firman Tuhan - Yohanes 4:43-54.

Mulakan dengan diri kita sendiri dalam kehidupan kita seharian-mari kita mengasihi sesama manusia.

~malaysiadoaku.blogspot.com~


 

No comments :

Post a Comment

MEMILIH SAHABAT YANG BETUL

No comments
Bacaan: 1 Samuel 20:1-23
 
Kedekatan seorang sahabat dapat melebihi persaudaraan. Namun, dapat pula orang terjebak dalam persahabatan yang semu. Persahabatan yang sarat dengan kepentingan dan ambisi pribadi. Dalam kehidupan keluarga, sosial, politik, ekonomi, bahkan agama, tidak sedikit orang yang rela "menjual" sahabatnya demi keselamatan dan keuntungan pribadi.
Kisah Yonatan dan Daud menampilkan keindahan persahabatan. Yonatan sangat sedih dan cemas ketika mengetahui bahwa ayahnya berniat membunuh Daud. Yonatan jadi serbasalah: membela ayahnya atau sahabatnya? Bagi Yonatan, Saul adalah ayah sekaligus rajanya. Ia tentu harus hormat dan tunduk kepada raja. Adapun Daud adalah sahabat sekaligus kerabatnya, yang sedang mengalami penindasan. Akhirnya, Yonatan membela Daud karena ia memilih menjunjung kebenaran.

No comments :

Post a Comment

TUHAN MEMBENCI PENCERAIAN

No comments

PENCERAIAN DI DALAM KRISTIAN

Kata kunci penyelesaian:
               Penceraian bukan matlamat akhir tetapi melihat masalah ini sebagai suatu yang wajib diselesaikan tanpa penceraian berdasarkan firman Tuhan di dalam Injil Matius 19:6 dan Maleakhi 2:16

Pendahuluan

            Salah satu cara untuk mempertimbangkan masalah ini ialah dengan memikirkan semua cara yang kita lakukan sebagai pengikut Kristus, bagaimana kita melakukan perzinahan rohani terhadap Tuhan melalui dosa, kelalaian, penyembahan berhala dan bersikap sombong. Tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Hati-Nya selalu memaafkan dan mendamaikan kita untuk kembali kepada-Nya ketika kita berbalik dan bertobat dari dosa-dosa kita. Ayat kuncinya disini ialah apakah kita tidak boleh memaafkan pasangan kita sebagaimana Tuhan yang senantiasa boleh memaafkan dosa yang kita sendiri lakukan?
            Kita dapat melakukan hal yang sama terhadap pasangan kita ketika mereka telah berlaku tidak setia, namun kemudian bertobat dan mengakui kesalahannya. Ketidaksetiaan dalam pernikahan terasa sangat menghancurkan dan menyakitkan. Memerlukan waktu untuk kembali membangun kepercayaan. Berikan banyak waktu kepada Tuhan untuk bekerja dalam pernikahan yang telah hancur, dan bekerja dalam hati masing-masing pasangan, sebelum mengambil keputusan untuk bercerai. Pengampunan dan pemulihan pernikahan adalah bentuk dari penghormatan kepada Tuhan dan memberi kesaksian tentang kasih karunia-Nya yang luar biasa.

Kolose 3:12-14, Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Penjelasan
            Ada tiga hal disini penceraian tidak diperbolehkan menurut buku tulisan Norman L. Geisler.

1)                  Penceraian bukan ideal dari Allah. [Maleakhi 2:16, Matius 19:6].
            -bukan rancangan Allah yang sempurna untuk pernikahan
2)                  Penceraian tidak diperbolehkan walau apapun alasan. Matius 19:9
            -Walaupun dalam firman didalam Injil Matius 19:9 – memberikan pengecualian bagi             kes perzinaan namun kita kembali kepada konsep asal Tuhan yang penuh     
             pengampunan dan kasih karunia.
3)                  Penceraian akan menimbulkan banyak masalah yang buruk.
            -Walaupun pada awal penceraian nampak mudah, namun kesan masalah   jangka 
            panjang sangat menyulitkan semua yang terlibat yang meninggalkan kesan buruk  
             yang tidak mudah disembuhkan.

Kesimpulan

            Penceraian tidak akan pernah menyenangkan hati Tuhan malah ini melanggar rancangan Tuhan untuk pernikahan. Perceraian tidak berbeda dari dosa-dosa yang lainnya, dan kita sebagai manusia perlu untuk dibersihkan dari dosa-dosa kita, dan dengan perceraian bukan merupakan jalan agar hidup kita dibersihkan. Jika sebuah pasangan benar-benar diselamatkan dan berusaha menyenangkan Allah, mereka tidak akan pernah memikirkan perceraian.

~Robin Maramat~
M.C.S

No comments :

Post a Comment

Latar belakang AYUB di dalam Alkitab.

No comments

LATARBELAKANG AYUB

i)                  Daerah asal

Seorang lelaki yang bernama Ayub tinggal di tanah Us, yang sekarang adalah negeri Arab [Ayub 1:1]. Ini menunjukkan bahwa Ayub tinggal di Us terletak di sebelah tenggara Palestina dan Laut Mati atau dibahagian Utara Arab. Ada juga beranggapan bahawa tanah Us terletak dibahagian Timur Laut Danau Galilea berdekatan dengan Damsyik. Ayub hidup pada zaman leluhur Israel (Abraham, Ishak, Yakub, sekitar 2100 – 1800 SM). Ayub memiliki harta kekayaan yang banyak terdiri daripada kambing domba, unta, lembu dan keledai sehingga Dia dikenali orang terkaya di sebelah timur [Ayub 1: 3]

ii)                            Keturunan

Ayub adalah kerabat Abraham, sebab mereka berdua adalah keturunan Sem. Meskipun bukan orang Israel, Ayub menyembah Tuhan. Dia adalah orang ”terbesar dari antara semua orang Timur”, karena hartanya banyak sekali. Dia mempunyai seorang isteri, tujuh lelaki, dan tiga perempuan [Ayub 1:1-3]. Dia dengan bersungguh-sungguh melaksanakan kewajibannya sebagai imam bagi keluarganya, mempersembahkan korban kepada Allah demi kepentingan mereka. [Ayub 1:4, 5.]

iii)                          Ketokohan

Ayub adalah tokoh penting di gerbang kota, bahkan orang-orang yang sudah berumur dan para jemaat menghormati dia [Ayub 29:5-11]. Dia duduk sebagai hakim yang tidak berat sebelah, melaksanakan keadilan sebagai pembela para janda, dan menjadi seperti ayah bagi anak lelaki yatim, orang yang menderita, dan siapa pun yang tidak mempunyai penolong [Ayub 29:12-17]. Dia menjaga diri bersih dari perbuatan tidak bermoral, ketamakan akan harta benda, serta penyembahan berhala, dan ia murah hati kepada orang yang miskin dan berkekurangan [Ayub 31:9-28]

KEGIATAN EKONOMI ZAMAN AYUB

Kisah Ayub terjadi pada zaman leluhur Israel iaitu kekayaan diukur dengan banyaknya domba dan ternak yang dimilikinya. Maka dapat simpulkan bahawa kegiatan ekonomi utama pada zaman itu adalah pertanian dan penternakan [Ayub 1:3, 24:6]

SISTEM KEPERCAYAAN ZAMAN AYUB

Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional dan teman-teman Ayub tidak mempercayai dirinya [Ayub 19:19]. Teman-teman Ayub berprasangka bahawa Ayub masih menyembah dewa-dewa oleh kerana penyakit yang dihadapi diri Ayub lalu tidak sembuh. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa.
Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.
BINATANG YANG LUARBIASA DI ZAMAN AYUB

Kita lihat dan bincangkan terjemahan kitab Ayub dibawah;
Ayub 40:15
40:15 "Perhatikanlah kuda Nil, yang telah Kubuat seperti juga engkau. Ia makan rumput seperti lembu.
Job 40:15
40:15 Behold now behemoth, which I made with thee; he eateth grass as an ox.

Penjelasan

Kuda Nil = behemoth (samakah?) Kalau diterjemah secara langsung maknanya tidak sama. Behemoth ini sejenis monster raksasa pada zaman purba. Kalau kita rujuk dan mencari maksud Behemoth dalam Wikipedia: In Christianity, the Young Earth Creationist opinion is that Leviathan and Behemoth are names given to dinosaurs which lived in Biblical times. [http://en.wikipedia.org/wiki/Behemoth]

Kenapa di dalam Alkitab Bahasa Indonesia dicatat kuda nil?
Kemungkinan zaman Alkitab diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia penterjemah
sukar untuk mendeskripsikan kata "behemoth" kedalam bahasa Indonesia maka dengan mudah diambillah kuda nil sebagai maksud dari perkataan "behemoth" karena kuda nil itu besar kekuatannya dan memakan rumput.  Kenapa Ayub mengambil "behemoth" sebagai contohnya? Ini kerana Ayub telah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri akan kekuatan dan kebesaran dari "behemoth" ini.

Apakah kekuatan binatang "behemoth"?
Ayub 40:16-17
40:16 Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!
40:17 Ia meregangkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya berjalin-jalinan.


Kita mengetahui bahwa kuda nil itu tidak mempunyai ekor yang terlalu besar jadi "behemoth" yang mempunyai kelebihan pada ekornya yang besarnya seperti pohon aras.

Ayub 40:19
40:19 Dia yang pertama dibuat Allah, makhluk yang diberi-Nya bersenjatakan pedang;


Ini adalah sedikit pengetahuan yang menyokong kita bahwa Allah memang pernah menciptakan Dinosaurus.

Ada lagi binatang raksasa yang kedua iaitu "Leviathan"
Ayub 41:1
41:1 "Dapatkah engkau menarik buaya dengan kail, atau mengimpit lidahnya dengan tali?
[Persoalannya kalau buaya tidak mungkin dapat di kail atau lidahnya diimpit dengan tali?]

Job 41:1
41:1 Canst thou draw out leviathan with an hook? or his tongue with a cord which thou lettest down?


Kita lihat terjemahan Leviathan itu adalah buaya. Kalau terjemahan langsung sepatutnya ditulis Crocodile. Jadi leviathan adalah bukan buaya.

Menurut rujukan dalam Wikipedia: Leviathan  is a sea monster referred to in the Bible.  Jadi tidak mungkin pada zaman itu orang menjinakkan Leviathan (selain Tuhan). Karena tekstur badan yang besar berapa kali ganda dari manusia
(Leviathan=Naga)

Maka dari ayat-ayat diatas memperjelaskan bahwa Ayub hidup pada zaman sebelum bangsa Israel (Zaman purbakala).

PENDERITAAN AYUB

Allah memberikan kekuasaan kepada iblis untuk membinasakan harta dan keluarga Ayub akan tetapi, Allah tidak membenarkan iblis untuk membunuh Ayub. Iblis menggunakan cuaca yang ganas dan gerombolan yang kejam untuk melawan Ayub [Ayub 1:13-19].
Sekujur tubuh Ayub ditimpa barah kulit yang busuk. Dia menjadi orang terbuang. Isterinya sangat mengecewakan Dia. Tiga orang temannya tetap setia duduk bersama-sama Dia di tanah dengan membisu dan merasa ngeri dengan apa yang terjadi [Ayub 2:7-13].

KETAATAN DAN KESETIAAN AYUB KEPADA ALLAH.

Ketaatan Ayub kepada Allah sangat luar biasa walaupun ditentang oleh Setan. Apabila saya sendiri membaca kisah Ayub, saya dapat merasakan kekuatan yang luarbiasa dari Ayub yang dalam menahan penderitaan dengan tekun dan setia. Dia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Kemudian Allah, yang yakin akan ketaatan Ayub dan mengetahui kesanggupan-Nya untuk memulihkan dan memberikan upah kepada Ayub, mengizinkan Setan menguji ketaatan Ayub sampai habis-habisan, tetapi Ia tidak mengizinkan Setan membunuh Ayub. Meskipun Setan menggunakan berbagai cara, pertamanya mengambil ternak Ayub dan hamba-hambanya, lalu anak-anaknya [Ayub 1:13-19], Ayub tidak pernah menuduh Allah bertindak keterlaluan atau melakukan kesalahan. Ia juga tidak berpaling dari Allah, bahkan ketika ia mendapat tekanan dari istrinya sendiri dan orang-orang lain [Ayub 1:20-22; 2:9, 10]. Dia tetap mengatakan kebenaran tentang Allah [Ayub 42:8].
Dia menerima teguran karena terlalu bersemangat untuk menyatakan dirinya adil-benar dan lalai membenarkan Allah [Ayub 32:2]. Dia sendiri mengakui dosa-sosanya kepada Allah [Ayub 42:1-6]
Allah mengasihi Ayub. Pada akhir haluan Ayub yang setia di bawah ujian, Allah mengangkatnya menjadi imam bagi ketiga temannya yang telah bersoal-jawab dengannya, dan Allah memulihkan keadaan Ayub. Sekali lagi ia mempunyai keluarga yang baik dan dua kali lebih banyak harta daripada sebelumnya. Semua kerabatnya dan rakan-rakan lamanya menghormati dia lagi dan membawa hadiah-hadiah untuknya [Ayub 42:7-15]. Dia masih melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai empat generasi.—Ayb 42:16.

Menurut nabi Yehezkiel, Allah menyebut Ayub sebagai teladan kebenaran dan keadilan yang luar biasa [Yeh 14:14, 20]. Ketekunannya menghadapi penderitaan dengan sabar dijadikan pola bagi orang-orang Kristen dan kebahagiaan yang dinikmatinya setelah itu benar-benar menonjolkan kasih sayang dan belas kasihan Allah. Yokabus juga menyebut Ayub sebagai teladan ketekunan dalam penderitaan. Yokabus 5:11  Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

Kesimpulan
Ayub memberikan teladan yang baik bagi kita. Ayub tetap mempertahankan kesetiaanya, walaupun saat itu Ayub sedang dicubai dengan cubaan yang sangat berat. ‘Karena Tuhan tahu jalan hidupku. Seandainya Tuhan menguji aku, aku akan timbul seperti emas [Ayub 23:10]. Kakiku tetap mengikuti jalannya, perintah Tuhan tidak akan kulanggar, dan dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut Allah [Ayub 23:12].
Ayub tidak pernah bersunggut-sunggut tentang pencubaan yang sedang dialaminya, walaupun istrinya menyuruh meninggalkan bahkan menghujat Tuhan. Tetapi IMAN Ayub untuk tetap bertahan, menghadapinya dengan kekuatan Tuhan. Tetap mengasihi Tuhan dan hidup Dekat kepada Allah apapun yang terjadi. Marilah kita belajar dari Ayub. Apakah kita sering berkeluh kesah kepada Allah hanya karena masalah yg kecil? Belajarlah untuk tetap menghargai Allah. Karena Rancangan Allah adalah Rancangan Damai Sejahtera dan bukan kecelakaan. Untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh pengharapan. Karena dukacita yang diizinkan Allah terjadi dalam hidup kita, menghasilkan suatu pertobatan maupun membuat iman kita semakin Kuat dan Dewasa. Berikanlah Yang Terbaik Untuk Kemuliaan Allah.
Pada akhirnya apabila Ayub dapat melepasi segala penderitaan dan percubaan berat, maka Tuhan memberkati Ayub dengan luar biasa [Rujuk Ayub 42:12-17].

~RM~

No comments :

Post a Comment

Lazada Malaysia