Pembebasan dari penjara
Penjara saudara dan saudari boleh terjadi dalam tembok yang mengurung, mengasing atau menghalangi daripada menikmati udara kebebasan. Namun bagi sebahagian orang, penjara bisa bererti masa lalu yang kelam, rintangan yang menghalangi saudara/I mencapai kejayaan dalam hidup. Penjara juga boleh dimaksudkan sebagai kejayaan masa lalu yang membuat kita puas, dalam zon selesa (comfort zone) yang menahan kita untuk melihat peluang-peluang baru atau berani mengambil risiko, menahan kita untuk naik ke peringkat yang lebih tinggi (next level) dalam perjalanan iman kita bersama Tuhan.Ada banyak hal dalam kehidupan yang boleh menjadi penjara bagi kita. Tuhan sering mengizinkankan penjara-penjara itu melanda kita. Tuhan sering menggunakan kelemahan atau kesulitan memenjarakan kita untuk melatih kita ke tahap berikutnya dalam pertumbuhan iman percaya kita kepadaNya. Tuhan menginginkan iman kita terus bertumbuh dan tidak statik, Ia ingin kita mencapai tujuan seperti yang Ia tentukan bagi kita ketika Ia menciptakan kita.
Tuhan kita adalah Tuhan yang mahabesar, oleh karena itu rencanaNya bagi kita bukan sekedar rencana-rencana yang biasa-biasas, rencana-rencana yang tidak berarti. Tuhan ingin kita melakukan perkara-perkara besar. Seperti yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Hidup dalam Yesus adalah pembebasan dari penjara keterbatasan kita. Dia telah mengalahkan dosa yang memenjarakan kita. Melalui kemenanganNya, Ia menawarkan kepada kita kebebasan, memutus rantai penjara, dan menembus tembok-tembok penghalang yang membatasi kita. Tidak ada satu hal yang mampu merintangi mereka yang ada dalam Yesus. Rasul Paulus dalam Roma 8:31 menyatakan:” Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?"
Karena itu jangan membiarkan sesuatu hal memenjarakan saudara dan saudari, apakah itu ketakutan, kesulitan, kesuksesan, kelemahan, atau apa sekalipun. Oleh kerana Yesus telah mengalahkan semua itu, dan siapa yang berada dalam Yesus, ia juga akan mengalahkan hal-hal seperti itu. Tuhan memberkati kita semua.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment